Rabu, 16 Juli 2008

Di Bawah Senapan Universitas

Kurang dari empat minggu lagi, Inisiasi FISIP UAJY 2008 bakal digelar. Panitia penyelenggara inisiasi FISIP UAJY yang berjumlah 86 orang –termasuk Steering Committe- telah dibentuk. Tapi perjalanan menuju inisiasi ini bukan tanpa halangan.

Oleh Hendy Adhitya

Saya jadi ingin berkisah. Setahun lalu saya juga mengalami hal yang mirip. Waktu itu saya menjabat posisi Ketua Kepanitiaan Inisiasi FISIP UAJY 2007. Halangan-halangan selama perjalanan inisiasi selalu ada dan terjadi. Tapi anehnya, halangan itu timbul dari masalah yang tak kami perbuat.

Tentunya masalah muncul bukan dari internal kepanitiaan melainkan dari eksternal non-kepanitiaan yang ironisnya justru pihak universitas sendiri dalangnya.

Contoh, kalender akademik UAJY tahun lalu –sengaja membuat- bentrok jadwal inisiasi FISIP UAJY dengan jadwal pengisian Kartu Rencana Studi (KRS). Pada akhirnya masalah ini merembet ke hal-hal seperti; parkiran motor meluber karena daya tampung parkiran FISIP baru di belakang Ruang Kemahasiswaan (RK) sangat terbatas, lalu lintas parkir FISIP kacau-balau, dan akhirnya mengganggu kenyamanan seluruh sivitas akademika.

(Lokasi inisiasi saat itu berada di parkiran FT sebelah kampus FISIP UAJY. Kami –terpaksa- menggunakan tempat itu dengan alasan sederhana: FISIP tidak memiliki tempat yang mampu mengakomodasi ratusan mahasiswa baru saat inisiasi seperti FT, FE dan FH yang mempunyai auditorium sendiri. FISIP itu kaya pemasukannya tapi miskin fasilitas!)

Selain itu, masalah pengadaan dana inisiasi. Kami, di kepanitiaan inisiasi 2007 sama sekali tidak mengetahui dan tidak diberi tahu bahwa setiap mahasiswa baru/ kepala diwajibkan membayar 60 ribu rupiah (oleh fakultas atau universitas?) untuk keikutsertaannya di inisiasi.

Belum lagi dana inisiasi yang turun sesuai dengan jumlah mahasiswa yang masuk. Jadi, apabila ada 260 mahasiswa yang mendaftar inisiasi maka dana yang turun; 260 anak x 60.000 rupiah/kepala = Rp 15.600.000,00

Kami baru mengetahui itu dari Wadek 2 FISIP setelah pengajuan proposal dana diajukan beberapa hari sebelumnya. Padahal dana yang tertera pada proposal hanya rancangan dana kira-kira. Jelas kami cemas saat itu. Karena baik fakultas dan unversitas tidak akan menambah-mengganti jikalau ada kekurangan dana.

Satu hal yang masih saya pertanyakan hingga saat ini. Dari mana angka 60 ribu rupiah per kepala itu didapati dan disepakati? Otoritas siapa ini?

Sebelum terlalu jauh, maksud tulisan saya ini bukan ingin mengungkit-ungkit, mencari-cari borok masa lewat. Tulisan ini lebih ingin membuktikan bahwa universitas telah berlaku semena-mena dan sepihak membuat keputusan!! Mahasiswa tidak punya hak dilibatkan membuat kebijakan! Mahasiswa UAJY dianggapnya cuma kerbau manut!

Dulu dan Sekarang Sama Saja

Setahun berlalu. Saat ini saya tergabung lagi dalam Kepanitiaan Inisiasi FISIP UAJY 2008. Tapi kali ini sebagai Steering Committe (SC).

Saya berharap inisiasi ini merupakan event terakhir kali saya terlibat dalam kegiatan di kampus. Saya berharap kesulitan-kesulitan, halangan-halangan yang sifatnya eksternal (baca: universitas) tidak mengganggu lagi.

Tapi impian saya jauh panggang dari api. Halangan-halangan eksternal ini muncul kembali dalam bentuknya yang lebih merusak.

Mei 2008 lalu, pihak rektorat, wakil dekan 1 dan pejabat kemahasiswaan di fakultas masing-masing, mengadakan pertemuan. Pertemuan itu membicarakan perihal penyelenggaraan acara INISIASI UNIVERSITAS. Pertemuan itu menghasilkan keputusan inisiasi universitas disepakati akan diadakan pada 11 Agustus 2008. Berarti perhelatan ini mau tak mau akan memangkas (baca: mengorbankan) waktu satu hari inisiasi di tiap fakultas. Singkatnya, tahun ini pertama kalinya inisiasi fakultas dibatasi hanya dua hari.

Parahnya lagi, informasi ini tidak sesegera mungkin disampaikan ke telinga teman-teman di kelembagaan mahasiswa masing-masing fakultas saat itu. Mengingat kepanitiaan inisiasi tiap fakultas baru terbentuk pada sekitar periode Juni-Juli.

Apakah Anda merasa ada yang janggal di sini? Aneh bukan, kesepakatan dan keputusan diambil oleh mereka yang jarang atau bahkan tidak terlibat sama sekali dalam kegiatan kemahasiswaan tingkat fakultas? Bukankah ini sama saja dengan menyuruh seseorang mengaku bertanggung jawab padahal ia sendiri bukan pelaku perbuatan?

Di luar permasalahan itu, Inisiasi universitas ini sebenarnya bertujuan baik yaitu menghilangkan sekat-sekat antarfakultas di UAJY. Sementara teknis pelaksanaan dibagi berdasarkan jenis ilmu. Eksakta dan Non-Eksakta. Kemudian tempat penyelenggaraannya dilaksanakan di Auditorium Kampus Dua.

Sebenarnya saya tidak mempermasalahkan keberadaan inisiasi universitas. Tapi sekali lagi saya bertanya:
DI MANA POSISI MAHASISWA DALAM PENENTUAN KEBIJAKAN UNIVERSITAS (Baca: INISIASI UNIVERSITAS)?

MENGAPA MAHASISWA TIDAK PERNAH DILIBATKAN DALAM PENENTUAN KEBIJAKAN UNIVERSITAS (Baca: INISIASI UNIVERSITAS)?

Kalau niat baik untuk menghilangkan sekat-sekat antarfakultas menjadi tujuan, itu akhirnya menjadi runtuh karena ternyata pihak universitas (baca: para peserta pertemuan itu) sendiri malah menciptakan sekat-sekat semakin kokoh dan eksklusif terhadap mahasiswanya. Khususnya kepada mahasiswa yang tergabung dalam kepanitiaan inisiasi fakultas.

Katanya serviens in lumine veritatis, melayani dalam cahaya kebenaran. Tapi mereka sendiri telah mempraktekkan KEBATILAN, KEBUSUKAN dengan meniadakan hak mehasiswa untuk ikut serta berpendapat. Mahasiswa di sini stake holder juga bung ! Tidak adanya mahasiswa, UAJY tidak akan semegah sekarang! Ingat itu!

Saya mengetahui info ini, setelah saya dan Jimmy (SC juga) -sengaja- diputar-putar pihak universitas dan fakultas sendiri. Yah, inilah birokrasi. Coba saja lihat, dari fakultas kami berdua dilempar ke BAAK. Kemudian dilempar lagi untuk kemudian disuruh bertemu pejabat kemahasiswaan tingkat universitas, Siswanto. Setelah pertemuan dan pembicaraan yang menggantung itu (karena ternyata Pak Siswanto sendiri tidak mengetahui apa-apa?! Lelucon macam apalagi ini padahal dia pejabat kemahasiswaan?!) kami disuruh kembali mencari info lagi kembali di fakultas dengan wadek 1 dan pejabat kemahasiswaan.

Hingga kini kami belum mendapat jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini (setelah mencari beberapa nara sumber):

SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS INISIASI UNIVERSITAS?

BAGAIMANA KOORDINASI DENGAN MASING-MASING FAKULTAS? MENGINGAT JUMLAH MAHASISWA BARU UNTUK JENIS ILMU NON-EKSAKTA (FH, FISIP, FE) SAJA BERJUMLAH 900 MAHASISWA.

APAKAH EFEKTIF INISIASI UNIVERSITAS DI AUDITORIUM DENGAN JUMLAH PESERTA SEBEGITU BANYAKNYA?

Parahnya, pejabat-pejabat yang kami temui itu mengaku tidak tahu menahu soal ini dan saling melempar tanggung jawab satu sama lain (Baca: cari aman). Ini yang aneh memutuskan sepakat tapi tidak tahu apa yang selanjutnya harus dilakukan.

Yah hingga saat ini kami kepanitiaan inisiasi FISIP bersama FE UAJY masih ingin terus memperjuangkan inisiasi fakultas tiga hari. Dengan konsep dan rundown yang telah kami bentuk. Daripada menunggu ketidakjelasan inisiasi universitas terlalu berlarut-larut.

Tidak ada komentar: